Pada tanggal 8 November 2024 yang lalu, seperti biasa BPJS Kesehatan mengundang seluruh Klinik Mitra BPJS (Klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan) untuk melakukan review pencapaian akhir tahun. Dalam kegiatan tersebut disebutkan capaian-capaian apa saja yang teman-teman mitra klinik sudah capai dan target-target mana saja yang masih perlu dilakukan review dan evaluasi.
Dalam kesempatan itu, BPJS Kesehatan memberikan apresiasi kepada Klinik Widya Mandiri atas peningkatan capaian Skrinning Pasien, Diabetes Melitus dan PAP Smear. Klinik yang diwakili oleh PIC-nya Ibu Nahdiya Maulida, Amd. Keb, diminta untuk memberikan kiat-kiat, tips dan trik capaian yang meningkat dari Klinik Widya Mandiri tentang bagaimana caranya klinik dapat melakukan peningkatan capaian tersebut.
"Sebelumnya, kami sangat terhormat dan sekaligus mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada kami atas capaian yang telah kami lakukan bersama. Dalam kesempatan yang telah diberikan ini, sebenarnya tidak ada kiat-kiat khusus untuk mencapai hal tersebut. Kami hanya berkomitmen dan terus konsisten memberikan pelayanan dan edukasi terbaik kepada seluruh pasien baik peserta BPJS Kesehatan maupun lainnya. Tentunya dorongan-dorongan tersebut tidak luput dari bantuan rekan-rekan di Klinik Widya Mandiri serta kata-kata ajaib GRATIS hehe, yang memang penyelenggaraannya gratis dari BPJS Kesehatan. Kiranya itu yang dapat kami sampaikan, dan untuk rekan-rekan klinik lainnya tetap semangat untuk mencapai target masing-masing", Ujar Nahdiya Maulida, Amd. Keb
Selain itu, Ibu Nahdiya juga mengungkapan bahwa melaksanakan hal tersebut memanglah tidak mudah, karena masih banyak pekerjaan hal yang harus dilakukan selain melakukan tugas administrasi tersebut. “Tentu fokus utama Klinik adalah tentang fungsinya. Kami tetap memprioritaskan dalam pemberian layanan kesehatan kepada pasien secara holistik, yang tentunya saling berkaitan dan berkesinambungan. Dari pimpinan kami memang, kami selalu diminta untuk mengutamakan kesehatan pasien, kebutuhan pasien. Sehingga, dari gagasan-gagasan tersebut, kami menemukan pola dan budaya kerja untuk kami, yang sekaligus dapat melakukan tugas administrasi kesehatan tersebut” Ujar Nahdiya.
Sejatinya, memang tugas administrasi kesehatan tersebut sungguh memerlukan waktu dan tenaga yang lebih. Namun seiring dengan berjalannya pelayanan, hal tersebut seolah-olah sudah menjadi biasa yang akhirnya menjadi suatu budaya. Nahdiya pun berpesan kepada kolega-kolega Klinik lainnya agar tidak memaksakan atau meniru seratus persen seperti kami. Pola dan budaya kerja tentu berbeda-beda antar klinik satu dengan yang lain, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Kedepannya, kami pun berharap banyak memberikan manfaat kepada seluruh Pasien Baik Peserta BPJS Kesehatan maupun bukan!