Penyebab kejang demam biasanya adalah demam tinggi akibat infeksi virus, seperti influenza atau infeksi telinga. Selain itu, demam yang muncul setelah vaksinasi tertentu juga bisa menjadi pemicu. Mengatasi kejang demam memang menegangkan, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda dengan aman. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter guna memastikan kesehatan si kecil tetap optimal.
Saat menemukan seseorang dalam keadaan kejang terutama jika terjadi pada anak-anak, tentu kita semua pasti akan panik terlebih dahulu. Untuk Kejang Demam pada anak, meskipun tampak menakutkan biasanya cenderung tidak membahayakan anak secara permanen. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, dengan puncak risiko pada usia 12–18 bulan. Kejang demam seringkali muncul pada hari pertama demam tinggi. Untuk membantu para orang tua yang mungkin menghadapi situasi ini, berikut adalah tips mengatasi kejang demam di rumah:
Bawa anak ke dokter spesialis anak segera jika:
Secara umum, kejang demam pada anak biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 menit. Setelah itu, anak mungkin akan rewel selama beberapa jam sebelum akhirnya tertidur karena kelelahan. Meskipun telah berhasil mengatasi kejang demam, dimana kejang telah berhenti dan Anda telah melakukan langkah-langkah penanganan yang benar, sangat penting untuk tetap membawa anak ke dokter. Pemeriksaan medis diperlukan untuk mengetahui penyebab kejang demam, termasuk kemungkinan adanya tanda awal infeksi otak atau kondisi medis lainnya. Hal-hal tersebut adalah salah satu untuk mengatasi kejang demam berulang kedepannya.
Penanganan yang tepat tidak hanya membantu meminimalkan dampak buruk, tetapi juga memungkinkan pengobatan dilakukan lebih cepat. Jika anak Anda menunjukkan gejala yang mengarah pada kejang demam, dan anda sudah mengatasi kejang demam tersebut namun belum ada perkembangan, segera konsultasikan dengan dokter terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan medis yang sesuai.